Katak Beracun
Ada jenis amfibi yang mempunyai racun. Katak beracun dari Amerika Selatan memiliki warna yang mencolok sebagai tanda bahaya bagi pemangsanya. Racun katak sangat kuat. 'Racun emas' yang dimiliki kodok dart dari Kolombia misalnya, dapat menewaskan sekitar 1.000 orang sekaligus.
Sama seperti amfibi pada umumnya, salamander api memiliki kelenjar penghasil lendir licin yang terletak tepat di bawah permukaan kulitnya. Lendir ini menjaga kelembapan kulit dan sekaligus menjadi tameng kimiawi dari ancaman pemangsa. Warna kulit yang mencolok memperingatkan bahwa ia adalah makhluk beracun. Di masa silam, banyak orang percaya bahwa salamander dapat hidup di dalam api.
Kodok Bullfrog di Amerika Utara terkenal dengan suaranya yang serak dan lantang. Kodok raksasa Afrika atau dalam bahasa latinnya disebut Pyxicephalus Adspersus, biasanya memangsa serangga, tikus, burung, bahkan diketahui juga menjadi kanibal dengan memangsa katak lainnya. Seekor kodok jenis ini beratnya dapat mencapai dua kilogram, dengan panjang 24 cm dan tumbuh dari kokon kedap air untuk menghindari diri dari kekeringan akibat sinar matahari Afrika yang tak mengenal ampun.
Katak terbang mempunyai kaki berselaput dan penutup kulit yang memungkinkan untuk bergerak secara aerodinamis melalui pohon-pohon dihutan. Bahkan katak terbang menghabiskan seluruh hidupnya dipohon, dia hanya turun kalau kawin dan bertelur. Katak terbang menyamakan diri didaun lingkungan mereka, meminimalkan ancaman predator dan memungkinkan mereka untuk berburu serangga.
Komentar
Posting Komentar
Peraturan dalam berkomentar
1. No SPAM
2. No SARA
3. Tidak berkomentar dengan kata yang berbau PORNO
4. Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti
5. Dilarang mencantumkan link dikomentar dan gunakanlah Name/URL untuk berkomentar
>> Salam dari Admin The Master Blogger
Keren... jgn lupa kunjungan balik yo
BalasHapusIya Bagas :D
HapusTerima kasih telah berkunjung :)
BalasHapus